Hampir mirip tahun 2020, tahun 2021 berfokus pada teknologi baru dan yang baru muncul, elemen arsitektur yang sustainable, dan memperhatikan jumlah konsumsi carbon footprint . Akhir-akhir ini arsitektur  adalah semacam byproduct dari tren sosial. Oleh karena itu penggunaan bahan daur ulang, sumber energi alternatif, dan kepedulian terhadap lingkungan akan kembali dikedepankan. Berikut trend - trend yang kami prediksikan:

 

Gaya industri memilih desain menggunakan bentuk - bentuk asimetris yang berkomposisi  kombinasi garis tajam dan bahan seperti besi, kayu, atau alumunium. Kemudian banyak juga penggunaan plastik daur ulang sebagai bahan yang membantu mengurangi biaya pembangunan. Gaya ini menganut konsep kesederhanaan, tidak adanya elemen permukaan tambahan dan banyak digunakan untuk bangunan tempat tinggal. 

 

Fitur - fiturnya meliputi: 

·      Atap yang flat

·      Elemen arsitektur eksternal berupa balkon, teras, garasi

·      Material yang rough

 

Penggunaan konsep smart home sedang tren dan mengambil alih dari hampir semua aspek di kehidupan era modern. Perumahan tidak terkecuali. Bangunan pintar menjadi tren yang semakin banyak diikuti oleh agen bangunan saat ini, dan sekarang Anda dapat menemukan rumah dengan sistem otomatis yang dapat mengontrol suhu, cahaya, atau keamanan rumah.

 

Lengkungan adalah signature style arsitektur tradisional dan sekarang sedang in berkat arsitek dan desainer yang mendesain pintu melengkung, jendela bulat, dan cermin melengkung ke proyek desain interior mereka. Selaras dengan trend "Chubby" dan Biophilic Design, lengkungan merupakan sebagai cara cerdik baru untuk menambahkan bentuk yang lebih organik di dalam rumah kita, tidak hanya melalui lengkungan yang sebenarnya tetapi juga melalui pola dekoratif yang dilukis di dinding.

 

Selama beberapa tahun belakangan, arsitek dan konsumen makin sadar terhadap lingkungan dan telah secara aktif mendorong penerapan gagasan sedekat mungkin dengan alam. Jadi pada tahun 2020-2021. Dalam arsitektu dengan diterapkannya konsep ramah lingkungan pada sebuah bangunan juga dapat mengurangi biaya operasional dan perawatan bangunan karena pada dasarnya desain awal bangunan yang mengusung konsep ini mengutamakan pada efisiensi tiga hal, yaitu energi, air, dan material. Tentunya, dengan desain bangunan yang menjamin efisiensi tersebut, biaya operasional yang dikeluarkan akan lebih sedikit dibandingkan dengan bangunan konvensional. 

 

Dalam laporan yang diberikan oleh International Finance Corporation (IFC) terhadap dampak bangunan ramah lingkungan di Jakarta dan Bandung per Juni 2019, penerapan konsep bangunan tersebut telah menghemat biaya energi sebesar 120 juta dolar AS. Dengan ditekannya biaya operasi dan pemeliharaan bangunan, dalam jangka panjang bangunan yang mengadopsi konsep green building akan memakan biaya yang lebih rendah ketimbang bangunan-bangunan pada umumnya walaupun biaya awal yang dibutuhkan dalam membangun sebuah gedung hijau cenderung lebih besar dibandingkan dengan bangunan lainnya. Terakhir, berkenaan dengan investasi bangunan, properti yang menerapkan prinsip ramah lingkungan ini juga akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi

 

Living room menjadi lebih terbuka dan fluid, dengan tema yang membiarkan suasana terasa lebih flowing, pemisahan ruang formal menjadi lebih jarang. Ide seperti menggabungkan tirai dan panel seluler ke dalam ruang terbuka menjadi sangat populer sebagai solusi untuk menyembunyikan area tertentu.

 

Di 2021, para arsitek mencanangkan untuk pengalaman luar ruangan yang paling nyaman bagi diri mereka sendiri, dan oleh karena itu elemen - elemen seperti beranda, balkon, teras, dan teras memiliki makna khusus. Saat ini desain mereka harus diberi perhatian sebanyak interior. Selain itu, perlu memastikan fungsinya sepanjang tahun berlangsung. Untuk ini, kaca panorama dan parsial yang dirancang dengan cermat, pelindung matahari yang canggih, dan AC, serta bahan dengan ketahanan iklim tinggi, digunakan. 

 

 

 

.